Makalah Etika Bisnis "Hijab Collection"
HIJAB COLLECTION
NAMA
KELOMPOK :
1. DESY DWI HARIYANTI 12214797
2. JIMMY ANDREAS 15214667
3. KHANSA INTAN KHAIRANI 15214855
4. LALA RIKHODATUL AIS 15214970
5. SUMIDAH 1A214515
KELAS
: 3EA36
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Nama :
Khansa Intan Khairani
NPM :
15214855
Kelas : 3EA36
1.1.
Latar Belakang
Hijab adalah kata-kata
yang tak asing lagi apalagi bagi kita wanita muslimah. Berhijab merupakan
perintah Allah SWT yang menjadi kewajiban bagi seorang muslimah. Selain menunjukkan
jati diri, hijab juga bisa menjaga kehormatan muslimah. Berbagai model hijab
dipasarkan untuk menarik minat konsumen. Cara memakai hijab pun semakin
dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat menarik. Islam mewajibkan kepada
setiap muslimah untuk menggunakan hijab. Dengan berhijab seseorang diharapkan
akan bertingkah seseorang diharapkan akan bertingkah laku sesuai dengan
etika-etika agama. Berhijab juga dapat melindungi dari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti terhindar dari kaum laki-laki yang suka menggoda kaum
perempuan.
Pemakaian hijab tidak
menjadikan wanita menjadi terkekang, sebaliknya dengan hijab ini seorang wanita
bisa berbuat untuk memberi manfaat bagi orang lain. Hal ini menunjukkan
pemakaian hijab tidak bisa dijadikan alasan kekangan bagi kaum wanita.
Pemakaian hijab tetap bisa menunjukkan citra seorang wanita yang cerdas dan
tidak ketinggalan jaman. Hijab atau jilbab mengalami kekurangan, yang dulunya
menjadi sebuah ajaran dan perintah bagi wanita sekarang menjadi sebuah budaya
konsumerisme yang tidak bisa dijangkau oleh seluruh kalangan dan juga
mencitrakan fashion belaka.
Hijab pada modernisasi ini penggunaan hijab tidak lagi
sesuai dengan syari’at islam. Sehingga kegunaan hijab hanya untuk komersil yang
jauh dari aturan agama. Tapi masih banyak pula para wanita-wanita yang
mengenakan hijab sesuai dengan syari’at agama islam. Hubungan kehidupan
masyarakan mebangun citra positif dengan melakukan pencitraan bahwa hijab sudah
tidak lagi kuno dan ketinggalan zaman.
Sejalan perkembangan
zaman, kemajuan trend dalam memakai hijab dengan meningkatnya model berhijab
membuat masyarakat khususnya kalangan wanita semakin mudah memakai dan merasa
modis dan memiliki berbagai model sesuai dengan perkembangan dunia. Setiap
perempuan muslim diwajibkan memakai hijab yang telah ada sebelumnya atau sesuai
dengan ajaran agama islam dengan memberikan makna yang sesuai dengan aturan
yang ada melalui tindakan atau tingkah lakunya sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Prinsip-prinsi Etika Bisnis Dalam Islam
2.1.1 Pengertian Etika Bisnis Islam
Etika adalah filsafat
moral yang membicarakan sikap dan perbuatan yang baik dan buruk. Etika berasal
dari kata yunani “ethos” yang berarti adat, kebiasaan atau cara
bertindak. Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran moral consciousness.
Moral consciousness yaitu suatu keadaan dimana seseorang merasa salah
apabila telah melakukan hal-hal yang dirasa itu tidak benar atau tidak
melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa, Etika bisnis adalah tata cara, norma-norma atau kaidah yang baik
dalam melakukan bisnis. Dalam islam bisnis yang pada hakikatnya merupakan usaha
manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT. Bisnis tidak bertujuan jangka
pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi
matematika, tetapi bertujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu
tanggung jawab pribadi dan sosial masyarakat, Negara dan Allah SWT.
2.2.1 Etika Bisnis Dalam Islam
Menurut
etika bisnis Islam, setiap pelaku bisnis (wirausaha) dalam berdagang, hendaknya
tidak semata-mata bertujuan mencari keutungan sebesar-besarnya, akan tetapi
yang paling penting adalah mencari keridhaan dan mencapai keberkahan atas
rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Hakikat keberkahan usaha itu adalah
kemantapan dari usaha yang dilakukannya dalam bentuk memperoleh keuntungan yang
wajar dan diridhai oleh Allah SWT. Prinsip-prinsip etika bisnis dalam
Islam yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim yang akan melakukan kegiatan
berbisnis, yaitu:
1.
Keesaan
Seperti
direfleksikan dalam konsep tauhid, merupakan dimensi vertical islam. Konsep
keesaan ini menggabungkan kedalam sifat homogeny semua aspek yang berbeda-beda
dalam kehidupan seorang muslim yakni: ekonomi, politik, agama dan masyarakat,
serta menekankan gagasan mengenai konsistensi dan keteraturan.
2.
Keseimbangan
Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium)
menggambarkan dimensi horizontal ajaran islam, dan berhubungan dengan harmoni
segala sesuatu di alam semesta. Sifat keseimbangan ini lebih dari sekedar
karakteristik alam, dimana ia merupakan karakter yang harus diperjuangkan oleh
setiap muslim dalam kehidupannya. Kebutuhan akan keseimbangan dan kesetaraan
ditekankan allah ketika ia menyebut kaum muslim sebagai ummutun wasatun.
3.
Kehendak
bebas
Kehendak bebas (Free Will) yakni manusia mempunyai
suatu potensi dalam menentukan pilihan-pilihan yang beragam, karena kebebasan
manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam kehendak bebas yang diberikan Allah kepada
manusia haruslah sejalan dengan prinsip dasar diciptakannya manusia yaitu
sebagai khalifah di bumi. Sehingga kehendak bebas itu harus sejalan dengan
kemaslahatan kepentingan individu telebih lagi pada kepentingan umat.
4.
Tanggung jawab
Tanggung Jawab (Responsibility) terkait erat dengan
tanggung jawab manusia atas segala aktifitas yang dilakukan kepada Tuhan dan
juga tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena manusia hidup
tidak sendiri dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri
sebagai komunitas sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya diakhirat, tapi
tanggung jawab kepada manusia didapat didunia berupa hukum-hukum formal maupun
hukum non formal seperti sangsi moral dan lain sebagainya.
5.
Kebajikan
(ihsan)
Ihsan adalah kehendak untuk melakukan kebaikan hati
dan meletakkan bisnis pada tujuan berbuat kebaikan. Kelima prinsip tersebut
secara operasional perlu didukung dengan suatu etika bisnis yang akan menjaga
prinsip-prinsip tersebut dapat terwujud.
2.2
Data dan Profil Objek Perusahaan
2.2.1
Profil dan Sejarah Objek Perusahaan
Hijab yang merupakan usaha keluarga
ini dimulai pada tahun 2012. Awal mendirikan sebuah hijab, karena awalnya hobi
mengkoleksi sebuah model hijab dari mulai berbagai macam model segitiga hingga
pasmina. Dari hobi mengkoleksi hijab, kini mencoba usaha untuk membuka hijab di
media sosial. Karena dengan adanya media sosial, usaha untuk membuka usaha akan lebih cepat berkembang pesat. Akhirnya
pada bulan juni tahun 2015 usaha hijab yang diberi nama Hijab Collection ini
dibuka secara resmi. Hijab yang ditawarkan oleh Hijab Collection hanya
ditunjukkan untuk kaum hawa yang memakai hijab. Pilihan model hijab tersedia
mulai dari hijab Segiempat, Pasmina, Bergo, Ciput, dan Mukenah. Saat ini Hijab
Collection sudah memperkejakan 4 Orang termasuk dengan pekerja yang mengolah Online
Shop Hijab dan seluruhnya adalah keluarga. Meskipun usaha ini adalah usaha
keluarga, tapi sistem profesional diterapkan oleh Hijab Collection. Setiap
peraturan yang dibuat oleh Hijab Collection dengan berbagai kebijakan, harus
diterima oleh masing-masing karyawannya.
2.2.2 Struktur Organisasi
Stuktur Organisasi ini merupakan gambaran sekematis
tentang hubungan kerja sama yang ada di dalam organisasi untuk mencapai
sasaran. Stuktur Organisasi menggambarkan pembagian kerja, garis-garis
wewenang, pembatas tugas dan tanggung jawab dari unit-unit organisasi. Adapun
stuktur organisasi pada Hijab Collection, yaitu terdiri dari :
1. Pemilik
Pemilik adalah pemegang saham atau pemilik modal
sepenuhnya yang mempunyai kewewenang terbesar dalam pengambilan keputusan serta
memiliki hak penuh untuk mengendalikan usahanya.
2. Adminitrasi
Bertugas dalam pengolahan keuangan usaha Hijab
Collection serta bertugas membuat Laporan bulanan atas pengeluaran, pemasukan
dan perdapatan usaha Hijab.
3. Bagian Pemasaran
Bagian ini dapat dikatakan sebagai perantara produsen
dengan konsumen, dimana bagian pemasaran bertugas untuk memasarkan hasil
produksi ke toko dan mengantarkan pesanan Hijab yang telah jadi kepada para
konsumen tetap diberbagai kota.
4. Bagian Produksi
Bagian ini bertugas untuk memperoduksi berbagai jenis
hijab yang akan kami pasarkan kepara konsumen dan mencari inovasi unik untuk
memperbarui model desain produk sehinggan dapat mengasah kreatitiftas model
hijab terkini. Jenis hijab yang kami produksi yaitu segiempat, bergo, pashmina,
dan ciput.
2.2.3 Rencana Lokasi Usaha
Rencana lokasi operasional usaha yang diharapkan akan
ditempatkan di daerah yang dapat memenuhi syarat sebagai berikut :
1.
Lokasi berada didekat pusat keramayan, misalnya diroku
, segi akses jalan dan dimall.
2.
Lokasi dekat dengan hunian masyarakat.
3.
Dilokasi tersebut memungkinkan semua kalangan
masyarakat dapat berkunjung.
4.
Kami membuka rencana online shop untuk memasarkan
produk yang kami hasilkan dengan menggunakan media sosial berupa : instagram, facebook,
blog, online shop dan lain sebagainya.
2.2.4 Target Pelanggan
Sasaran atau target kami adalah seluruh wanita muslim dikalangan dari
segala usia. Kami memulai promosi di media sosial, agar produk kami dapat
dilihat langsung oleh para konsumen dan dapat mempermudah para konsumen yang ingin memiliki
produk yang kami jual, tanpa harus
berkunjung ke tempat usaha kami. Promosi ini dilakukan, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif.
2.2.5 Memulai Usaha
Dalam memulai usaha ini, ada beberapa yang perlu
diperhatikan dalam memulai usaha, yaitu sebagai berikut :
1.
Keinginan membuat
brand sendiri dalam membuat hijab agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.
2.
Memperbanyak
wawasan dalam membuat hijab dari yang langsung dipakai maupun yang tidak
langsung dipakai.
3.
Memiliki tempat
atau lahan untuk membuka usaha yang cukup.
4.
Memperbanyak
wawasan untuk membuka usaha di berbagai cabang luar kota.
5.
Melakukan survey
terhadap konsumen agar dapat memberikan masukkan tentang produk hijab tersebut.
6.
Mempersiapkan
peralatan yang dibutuhkan saat berproduksi hijab.
2.2.6 Keunggulan Produk
Dalam membuka suatu usaha
perusahaan memiliki keunggulan produk yang dimilikinya. Keunggulan produk dalam
membuka usaha dapat menarik konsumen agar tertarik dengan produk yang dimiliki
oleh setiap perusahaan. Keunggulan dari produk Hijab Collection ini, meliputi :
1.
Memiliki berbagai
macam model yang dimiliki oleh Hijab Collection.
2.
Memiliki harga
yang cukup terjangkau bagi konsumen.
3.
Memiki bahan yang
nyaman untuk dipakai oleh para konsumen.
2.1
Hasil Penelitian dan Analisis Pembahasan
2.3.1 Strategi Bauran Pemasaran Hijab Collection
Strategi pemasaran yang kami terapkan oleh Hijab
Collection dalam meningkatkan penjulan adalah 4P. Oleh karena itu dalam
analisis ini akan dibahas mengenai evaluasi bauran pemasaran yang digunakan
terhadap tujuan usaha kami, meliputi :
1.
Strategi Produk (Product)
Dalam strategi produk ini Hijab Collection berusahaan
untuk menekankan pada produk-produk yang ditawarkan dan disesuaikan dengan
berbagai macam jenis model hijab yang
sesuai dengan kebutuhan para wanita muslimah. Usaha ini sangat
mengutamakan kualitas mutu, variasi warna dan model produk
yang ditawarkan kepada masyarakat. Karena mutu dan variasi produk sangatlah
penting, untuk menjaga kepercayaan
konsumen dan memberikan rasa puas kepada konsumen dengan memberikan produk yang
terbaik. Adapun produk yang kami tawarkan kepada konsumen, yaitu :
1) Jilbab Paris warna-warni yang akan dijual ialah jilbab
yang berbentuk segi empat seperti : segiempat paris, segiempat saudia, segi empat
rawis, segi empat rabanni,
2) Jilbab Mama Dede yang akan dijual ialah jlibab yang
akan dijual ialah jilbab bergo seperti khimar serut, khimar simpel
3) Jilbab Pasmina Paris yang akan dijual ialah jilbab
pasmina berbentuk persegi panjang, seperti pashmina ima
2.
Strategi Penetapan
Harga (Price)
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar.
Harga yang ditetapkan adalah harga yang disesuaikan dengan bahan produksi, model dan motif yang unik dari setiap produk, serta dengan kualitas yang
baik dan harga yang terjangkau. Adapun daftar harga produk dari Hijab
Collection, yaitu :
1) Harga
perbuah jilbab Paris warna-warni Rp13.000/ pcs
2) Harga
perbuah jilbab Mama Dede Rp 35.000/ pcs
3) Harga
perbuah jilbab Pasmina Paris Rp 25.000/ pcs
3.
Startegi Promosi (Promotion)
a. Promosi penjualan
yang bisa dilakukan adalah penyebaran brosur Hijab
Collection di berbagai media social
dan Online Shop.
b. Setiap pelanggan
yang membeli produk Hijab Collection lebih dari tiga buah akan mendapatkan diskon
Rp.5.000/barang. Ini adalah salah satu bentuk promosi yang dapat menarik
konsumen.
4.
Startegi Tempat
Pendistribusian (Place)
Strategi distribusi atau tempat merupakan masalah
penentu tempat yang tepat dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan ke konsumen. Kami menawarkan
produk usaha di tempat lokasi yang dekat dengan keramaian
masyarakat seperti: segi akses jalan
maupun
situasi lingkungan sekitar. Untuk
mengembangkan usaha, kami merencanakan membuka toko dipusat pembelanjaan,
seperti Mall. Serta kami membuka usaha
online shop untuk berkerja sama dengan para reseller kami yang ini menjual
kembali produk yang telah kami produksi.
5.
Strategi
Perorangan (People)
Strategi perorangan adalah semua pelaku yang memainkan
peran penting dalam memproduksi jilbab sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembelian konsumen. Hijab Collection
ini memiliki pegawai yang bertugas untuk melayani para konsumen. Hijab
Collection ini memiliki kriteria sendiri untuk memilih karyawan dalam pelayanan
yang standar yang sudah ditentukan oleh Hijab Collection. Karyawan standar yang kami dipilih yaitu beragama
islam, berkemapuan baik, ramah dan sopan serta wanita yang cantik untuk
dijadikan model dalam menggunakan hijab.
6.
Strategi Pemasaran
Dalam Bentuk Bukti Fisik (Phyisical
Evidence)
Phyisical Evidence adalah bentuk nyata ataupun keadaan
yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan. Hijab Collection memiliki teknik pemasaran dalam menjual produk
seperti dalam gambar yang ditawarkans
sesuai dengan aslinya, agar konsumen merasa puas dan nyaman saat membeli produk kami.
2.3.2 Hasil
Penjualan dari Strategi Pemasaran Hijab Collection
1.
Aspek Modal
No
|
Jenis
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah
|
Total (Rp)
|
|
1
|
Jilbab Paris warna-warni
|
7.000/pcs
|
12/pcs
|
84.000
|
|
2.
|
Jilbab Pasmina Paris
|
14.000/pcs
|
12/pcs
|
168.000
|
|
3.
|
Jilbab Mama Dede
|
25.000/pcs
|
12/pcs
|
300.000
|
|
TOTAL
|
552.000
|
||||
2.
Perhitungan Keuntungan
Harga jual
jilbab paris warna-warni Rp 13.00 x20/pcs : Rp 260.000
Harga jual
pasmina paris Rp 25.000 x 12/pcs
: Rp 300.000
Harga jual
mama dede Rp 35.000 x 12/pcs :
Rp 420.000+
Rp 980.000
Harga beli
semua item kerudung yaitu :
Rp 552.00-
Laba
= Rp
428.000
Perhitungan
margin keuntungan
Jumlah modal
seluruh item kerudung
: = Rp 552.000
Laba
=
Rp 428.000 Rp. 428.000 x 100% = 43 %
Rp. 980.000
Ongkos kirim
biaya disesuaikan dengan alamat konsumen
2.3.3 Analisis SWOT Pada Hijab Collection
Untuk merumuskan
strategi pemasaran yang diperlukan Hijab Collection dalam rangkaian
meningkatkan penjualan dan mencapai tujuan yang dicapai, maka diperlukan adanya
analisis SWOT untuk menyusun strategi tersebut. Bedasarkan dari penelitian ini,
maka analisis SWOT disusun sebagai berikut :
1.
Analisis Kekuatan
Perusahaan (Strenght)
a. Keunggulan produk
Kami menawarkan
suatu produk yang mengangkat nilai keagamaan dan dipadukan dengan unsur
keindahan.
b. Keterampilan dan keahlian
Kami
memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi motif gambar hijab, dan
keahlian memadupadankan jilbab dengan motif gambar hijab.
c. Bahan baku mudah
di dapat
Bahan
baku pembuatan jilbab ini tersedia dengan macam variasi warna dan model serta
harga yang tidak terlalu mahal. Serta jenisnya
beraneka ragam sehingga dapat meningkatkan model dan variasi hijab
2.
Analisis Kelemahan
Perusahaan (Weakness)
a. Belum memiliki
cukup pengalaman
Pengalaman
untuk
memulai usaha yang sangat minim meruoakan suatu kelemahan yang harus di atasi
b. Kurangnya sumber
daya manusia
Keterbatasan
sumber daya manusia sebagai produsen atau pengrajin hijab, sehingga dalam menjahit sebuah
produk di perlukan keterampilan khusus yang setiap orang tidak bisa
melakukannya.
3.
Analisis Peluang
Perusahaan (Opportunities)
a.
Banyak Konsumen
Banyaknya
wanita muslim yang menggunakan hijab. Dengan adanya produk ini akan
menambah minat wanita untuk menggunakan hijab.
b.
System Pemasaran
Pemasaran
bisa
dibilang cukup mudah, karena kami melakukan pemasaran melalui media social,
lingkungan masyarakat maupun segi akses
jalan.
4.
Analisis Ancaman
Perusahaan (Threats)
a. Keacuhan Konsumen
Terkadang wanita berjilbab memperhatikan penamilannnya
dan sibuk membuat mereka tampil apa adannya
b. Pesaing Hijab
Banyaknya para
pesaing
hijab yang memiliki brand hijab yang sudah
terkenal dimasyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih tertarik dengan hijab
yang sudah memiliki brand. Serta banyaknya usaha yang sama di luar wilayah.
2.3.4 Analisis Resiko Usaha Hijab
Dalam membuat usaha
banyak resiko yang harus dihadapi. Demikian pula dengan usaha produk hijab kami
akan mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut :
1.
Produk kurang
menarik minat muslimah.
Manusia
memiliki selera yang berbeda antara satu dengan lainnya. Demikian pula dalalam
hal berpakaian dan berjilbab. Bayak wanita, khususnya wanita berjilbab yang
kurang memperhatikan penampilan mereka, karena kesibukkan dan kurangnya rasa
percaya diri.
2.
Jilbab yang
kadaluarsa
Adakalanya
barang tidak terjual dapat memenuhi toko bahkan gudang. Sehingga menimbulkan
kesan yang dapat menurunkan kualitas produk.
3.
Modal usaha
Modal
usaha hijab ini tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi tidak terlalu
kecil. Sebagai usaha membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya
suatu produksi yang memaksimalkan produk harus dapat mendukung berlangsungnya
produk usaha hijab.
4.
Pesaing Hijab
Banyaknya para
pesaing
hijab yang memiliki brand hijab yang sudah
terkenal dimasyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih tertarik dengan hijab
yang sudah memiliki brand. Serta banyaknya usaha yang sama di luar wilayah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usaha Hijab Collection
merupakan bentuk usaha yang bergerak dibidang pakaian, khususnya di jilbab.
Membuka sebuah usaha penjulan hijab sangatlah menguntungkan bagi para usaha
yang bergerak dibidang pakaian khususnya jilbab. Peluang membuka usaha jilbab dalam
jangka waktu yang panjang sangatlah baik dan mudah untuk dikembangkan. Usaha
kami bertujuan untuk membantu para muslim untuk menggunakan jilbab, karena
sudah sepatutnya wanita muslim harus menggunakan hijab yang dapat menutup
bagian wanita. Proses pemasaran yang kami lakukan melalui berbagai media sosial
dan online shop, serta kami melakukan diskon bagi reseller kami. Harga yang
kami berikan kepada konsumen tergantung sesuai dengan bahan yang telah di
produksi, sehingga harga yang di tawarkan model hijab sangatlah bervariasi.
Kami juga melakukan analisis SWOOT dalam membuka usaha ini, agar usaha ini
dapat berkembang jauh lebih pesat.
3.2 Saran
Agar pelaksanaan
suatu usaha dapat berjalan lancar, maka kami mempunyai beberapa saran, yaitu:
1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di
laksanakan.
2. Pandai berkomunikasi.
3. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
4. Mau mendengarkan kritik dan saran
dari orang lain.
5. Tidak mudah putus asa.
6. Mampu menghasilkan produk yang
berkualitas.
7. Mengutamakan kepuasan pelanggan.
8. Disiplin,bertanggung jawab,kreatif
dan inovatif.
Daftar Pustaka
1. Hasan Baihaqi, 2006, Etika Bisnis
Islam, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
2.
Faisal
Badroen. Suhendra. M. Arief Mufrani. Ahmad D. Bashori, 2007, Etika
Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana Tim Syamil Quran, Syamil Quran Edisi
Fadhilah.
3.
Muhammad, 2004, Etika
Bisnis Islam, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusaan YKPN.
pembahasannya sangat lengkap Kak. terimakasih telah berbagi banyak ilmu seputar bisnis fashion, sangat bermanfaat...
BalasHapusAplikasi Kasir Android Gratis